Cara Konversi Kuat Tekan Beton (F’c) MPa ke K (Kg/m2)

Beton merupakan salah satu bagian dari konstruksi yang dibuat dari campuran berbagai macam material sehingga hal tersebut juga akan mempengaruhi mutu dari beton tersebut atau mutu beton tersebut bergantung pada kondisi dan komposisi material yang digunakan.

Dalam suatu proyek konstruksi, mutu beton sangat penting karena selain dijadikan sebagai parameter untuk mengontrol mutu beton dalam mencapai kualitas beton yang diinginkan, mutu beton juga berperan sangat penting dalam analisa perencanaan sebuah konstruksi.

Selanjutnya yang perlu diketahui adalah konsep mutu beton di Indonesia biasanya sudah mengikuti stAndard yang sudah ditetapkan di Indonesia yaitu SNI dengan satuan kuat tekan fc atau MPa (Mega Pascal), namun di lapangan juga masih banyak yang menggunakan satuan kuat tekan dengan mutu beton Karakter atau K yaitu suatu parameter mutu beton yang berdasar pada PBI 71.

Lantas bagaimanakah cara mengkonversi satuan mutu beton K menjadi fc dengan satuan kuat tekan MPa? Dalam artikel kali ini, kami akan membagikan cara praktis atau mudah dalam mengkonversi satuan mutu beton K menjadi fc MPa sesuai dengan SNI yang merujuk pada American Concrete Institute atau ACI.

Cara Konversi Mutu Beton K (Kg / cm2) kef c (MPa)

Sebelumnya perlu diketahui bahwa konversi satuan MPa ke Kg / cm2 ; 1 MPa = 1 N / mm2 = 10 kg / cm2 dan nilai praktis untuk padanan mutu beton antara PBI dan SNI adalah faktor konversi benda uji kubus ke silinder sebesar 0,83.

Sebagai contoh adalah misal pada perhitungan mutu beton K 100 maka perhitungannya (100/10 x 0,83) = 100 x 0.083 = 8,3 MPa, sehingga bisa disimpulkan bahwa mutu beton K 100 jika dikonversikan menjadi fc adalah 8,3 MPa. Lalu bagaimana jika mengkonversi sebaliknya? Misalnya sebuah mutu beton dengan kuat tekan fc 5 MPa, maka bisa diperhitungkan dengan (5 x 10) / 0,83 = 50 / 0,83 = 60,24 kg / cm2, sehingga bisa disimpulkan bahwa kuat tekan mutu beton fc 5 MPa sebanding dengan mutu beton K 60,24 kg / cm2.

Perlu diketahui bahwa konversi mutu beton dari K kef c tidak hanya sekadar konversi satuan, melainkan juga konversi benda uji. Selain itu, bisa juga dilakukan pegujian laboratorium mix design dan melakukan slump test untuk mengetahui kepastian komposisi campuran dan kualitas yang disyaratkan. Penentuan nilai fc juga bisa didasarkan pada hasil pengujian nilai fc K atau mutu beton K yang didapatkan dari hasil uji tekan benda uji kubus dengan isi 150 mm.

Dengan begitu bisa disimpulkan bahwa kuat tekan K dengan fc hanya berada pada sampel atau benda ujinya bukan masalah pada satuannya. Beton dengan kuat tekan K diuji dengan sampel kubus dan diuji pada umur 28 hari, sementara beton dengan kuat tekan fc diuji dengan sampel silinder yang diuji juga pada umur 28 hari. Demikian informasi seputar konversi dari daya kuat tekan beton K menjadi fc, semoga bermanfaat.

Jika Anda membutuhkan informasi dan membutuhkan produk beton precast dengan mutu dan kualitas terbaik, kami siap membantu Anda.

Anda mungkin juga suka...

Artikel Populer