Waste material beton memang sulit untuk dikendalikan, mengingat banyak faktor yang bisa menyebabkan terjadinya waste beton ini. Namun tentu waste beton harus diperhatikan dan diperhitungkan secara tepat supaya bisa diminimalisir, karena tinggina waste material beton juga berdampak pada tingginya hidden cost yang akan menjadi tambahan biaya proyek.
Saat ini sudah banyak strategi – strategi yang digunakan untuk mengurangi resiko terjadinya waste beton berdasarkan dari pengalaman serta referensi yang sudah ada. Lalu apa saja kah strategi atau langkah – langkah yang bisa dilakukan untuk mengurangi terjadinya waste beton?
Melakukan Survey Batching Plan
Survey harus dilakukan di lokasi batching plan di mana langkah ini bertujuan untuk memastikan proses pencampuran beton yang bisa berjalan sesuai dengan volume yang akurat. Selain itu, kualitas dari material penyusun beton seperti pasir, air, kerikil, semen, serta aditif beton juga akan diketahui juga. Sehingga bisa disimpulkan bahwa pelaksanaan survey di batching plan ini bertujuan untuk melihat dan mengukur kondisi rute tempuh truk moleh menuju lokasi proyek.
Merancanakan Margin Mix Design
Margin yang ada pada mix design beton harus dalam nilai yang cukup guna mengantisipasi kondisi lapangan. Margin yang cukup juga bisa meminimalisir resiko tidak tercapainya mutu beton, sehingga meskipun harga akan sedikit naik, tetapi resiko beton dibongkar sebab mutu tidak tercapai dapat diatasi dengan margin yang cukup.
Perencanaan Metode Pengecoran yang Tepat
Hal yang harus diperhatikan dalam metode pengecoran adalah rantai serta transportasi adukan beton yang paling pendek serta cepat. Metode pengecoran juga mencakup pad apemilihan cara pengeocran yang paling mudah untuk dikerjakan serta perencanaan metode terhadap perlindungan area pengecoran terhadap hujan guna menjaga mutu beton tersebut.
Waktu Pengecoran yang Tepat
Pengecoran juga harus mempertimbangkan dan memperhatikan berbagai macam faktor kemacetan jalan raya, terutama pada jalur yang dilewati oleh truk molen nantinya. Hal tersebut dikarenakan kemacetan bisa memperpanjang waktu perjalanan atau waktu tempuh truk molen sehingga lebih lama dan bisa mengakibatkan beton yang sudah lebih dulu mengeras sehingga susah untuk dituang.
Selain itu, hindari juga pengecoran ketika musim hujan karena bisa membuat beton tidak mencapai suatu mutu yang ditargetkan karena tercampurnya adukan beton tersebut dengan air hujan. Kemudian yang terakhir yaitu waktu pengecoran juga harus memperhatikan perkiraan selesainya pekerjaan bekisting serta pembesian.
Perencanaan Pengujian Beton Secara Tepat
Dalam rangka perencanaan uji beton yang benar perlu diperhatikan bahwa peraturan serta spesifikasi teknis pengujian mutu beton. Pilih dan sesuaikan dengan peraturan SNI 2002 atau ACI 318_02 sebagai dasar perencanaan frekuensi serta tata cara merawatn dan menguji silinder beton. Peraturan tersebut dalam perhitungan pengalaman merupakan yang paling irit sehingga terjadinya waste material beton bisa diminimalisir dengan baik.
Pemesanan Volume Beton yang Sesuai & Pas
Salah satu pertimbangan utama dalam pemesanan volume beton pada tiap truk molen adalah menghindari pemesanan yang melebihi batas maksimum. Selain itu juga perhatikan kondisi rute jalan yang akan ditempuh karena jika jalan banyak yang berlubang maka jumlah beton dalam truk molen harus dikurangi guna menghindari beton yang tumpah selama perjalanan.