Notice: Trying to access array offset on value of type bool in /home/936889.cloudwaysapps.com/wrdaycttfu/public_html/wp-content/plugins/easy-facebook-likebox/instagram/admin/includes/class-esf-insta-skins.php on line 111

Notice: Trying to access array offset on value of type bool in /home/936889.cloudwaysapps.com/wrdaycttfu/public_html/wp-content/plugins/easy-facebook-likebox/facebook/admin/includes/efbl-skins.php on line 126
Jenis Kerusakan Beton RCP & Metode Perbaikannya - Megacon Concrete

Jenis Kerusakan Beton RCP & Metode Perbaikannya

Reinforced concrete adalah produk beton bertulang yang sering digunakan sebagai struktur komposit pada suatu proyek konstruksi bangunan di Indonesia, hal ini tentu karena banyak kelebihan yang ditawarkan. Salah satu keunggulan dan kelebihan Reinforced concrete paling umum adalah terletak pada perpaduan kedua bahannya, yakni menggunakan material beton dan baja. Kedua material ini sudah diketahui bahwa beton Unggul dalam menahan tekanan sedangkan produk baja mampu menahan tekanan tarik dan geser dengan baik. Dengan memadukan kedua material ini, menghasilkan suatu produk konstruksi yang lebih kokoh dan aman. Tak heran jika banyak kontraktor mencari produk Reinforced concrete untuk memenuhi kebutuhan proyek mereka.

Bahkan beberapa kontraktor menggunakan produk Reinforced concrete sebagai material penyusun struktur utama pada bangunan mereka. Produk beton bertulang lebih kuat dibandingkan material lain seperti kayu, bambu, bahkan beton yang diproduksi secara konvensional. Pengaplikasian Reinforced concrete pada struktur bangunan banyak digunakan untuk kebutuhan besar seperti pondasi, plat beton, balok ikat, dinding geser dan kolom.

Walaupun terkenal unggul dibandingkan dengan produk lainnya, Reinforced concrete ternyata masih memiliki kekurangan yang belum banyak diketahui masyarakat. Kekurangan yang dimiliki oleh reinforced concrete paling sering adalah mengalami keretakan. Sementara keretakan yang dimiliki reinforced concrete dibedakan menjadi dua jenis, diantaranya keretakan saat proses pembuatan concrete dan setelah pembuatan comcrete.

Faktor Utama Penyebab Rusaknya Reinforced Concrete Saat Proses Produksi

Karakteristik yang dimiliki oleh concrete ini dapat dilihat dari awal proses pembuatan. Dalam proses pengerasan, volume beton akan berkurang dari sebelumnya. Hal ini dikarenakan air yang berada di dalam adukan beton mengalami proses penguapan. Jika beton dibiarkan menyusut tanpa proses pembebanan, maka beton akan bebas dari resiko keretakan. Tapi hal ini tidak akan terjadi jika kondisi lapangan kolom bangunan bersambung satu sama lain, anda harus memastikan bahwa reinforced dapat menahan sejumlah beban yang ada pada bangunan.

Suhu

Terjadinya keretakan pada beton dipengaruhi oleh kondisi suhu saat proses pengerasan. Keretakan pada permukaan beton terjadi ketika suhu campuran pada beton terlalu tinggi, memang saat proses pembuatan belum terlihat karena keretakan ini baru timbul ketika beton sudah mengeras.

Terjadinya Korosi Pada Tulangan Beton

Tulangan pada beton sejatinya digunakan sebagai alat pencegah rusaknya atau keretakan yang terjadi pada beton. Tapi, jika tulangan yang dipasang sudah mengalami proses korosi tentu hal ini tidak akan berdampak baik pada produk beton yang dihasilkan. Jadi resiko keretakan beton saat mengeras akibat sifat korosif padi lebih besar.

Proses Produksi Yang Tidak Sempurna

Keretakan beton dipengaruhi dari proses pembuatannya yang menyimpang dari prosedur yang sudah ditetapkan. Jadi, sebelum melakukan proses produksi Anda harus memahami dulu standar yang telah ditentukan. Ketika dalam proses pengerasan beton mengeluarkan banyak air dari campuran maka dibutuhkan perawatan khusus agar air keluar tersebut tidak berlebihan. Jika terus dibiarkan, pastinya hal ini akan berdampak buruk dan menimbulkan keretakan.

Pemilihan Material

Material adalah penyusun produk reinforced concrete, jadi anda tidak boleh memilih jenis material yang sembarangan dan tidak memiliki kualitas yang baik. Material yang buruk akan berpengaruh pada struktur concrete yang dihasilkan. Anda harus menghindari kondisi Agregat halus atau pasir yang bercampur dengan lumpur kurang bersih. Karena hal ini dapat mengakibatkan PC dan agregat dapat terlepas dari struktur sehingga menyebabkan keretakan.

Proses Pembentukan Tulang Pada Beton

Tulangan yang digunakan pada beton yang terlalu besar bahkan bisa menjadi salah satu penyebab retaknya reinforced. Jadi anda harus menentukan dahulu Bagaimana ukuran dari beton dan ukuran tulangan yang pas sesuai standar yang telah ditetapkan. Jika selimut beton yang dibuat terlalu tebal, resiko keretakan yang akan terjadi biasanya pada permukaan mengalir menuju bagian tulangan atau baja yang berada di dalamnya. Jadi anda harus pastikan tulangan dirancang sedemikian rupa dan tidak keluar, juga dengan kulit atau selimut tulangan pun harus dirancang setipis mungkin sekitar 1,5 cm sampai 2 cm.

Penyebab Rusaknya Reinforced Concrete Sesudah Proses Produksi

Faktor Lingkungan

Faktor utama dalam rusaknya beton bertulang adalah karena kondisi lingkungan sekitar, di mana produk beton ini mengalami kontak langsung dengan cuaca luar. Hal ini menjadi faktor terjadinya keretakan beton, tak heran jika konstruksi yang memiliki usia lebih tua sering ditemui banyak keretakan.

Beton yang terkena air hujan memiliki resiko besar mengalami kerusakan pada kekuatan beton nya. Air hujan akan meresap ke dalam pori-pori nggak ininya menuju pada bagian Tulangan, kasus seperti ini sering dialami oleh bangunan yang berusia lama. Jika terus dibiarkan saja, maka reinforced concrete atau beton tulangan akan berkarat dan mengakibatkan kereta.

Faktor Beban

Faktor kedua dalam rusaknya produk beton bertulang adalah struktur reinforced belum diuji kekuatannya melalui beban beban yang dapat diterima. Beban yang harus diuji sebaiknya pada struktur beton bertulang dari beban dalam dan beban luar. Beban luar ini mencakup faktor cuaca, manusia, dan bencana alam.

Jika anda dapat mengaplikasikan beton sesuai dengan daya kemampuannya dalam menahan beban, maka ia akan baik-baik. Berbeda halnya jika Anda belum mengetahui kapasitas beban yang dapat ditampung maka resiko keretakan dan kerusakan beton bertulang dapat terjadi. Kasus tersebut biasanya disebabkan karena beban yang ditanggung lebih dari apa yang sudah dirancang.

Semoga informasi ini dapat membantu anda dalam memenuhi kebutuhan beton bertulang pada bangunan dan langkah tepat untuk mencegah kerusakan pada beton.

Anda mungkin juga suka...

Artikel Populer