Metode Pemasangan Pondasi Bored Pile

Pondasi bored pile merupakan salah satu jenis pondasi yang pemasangannya dilakukan dengan cara mengebor tanah dengan diameter tertentu hingga mencapai kedalaman yang sudah ditentukan sebelumnya. Setelah tulangan baja yang sudah dirakit tersebut akan dimasukkan ke dalam lubang bor dan dilanjutkan dengan pengisian agregat material beton ke dalam lubang.

Pondasi dengan jenis bored pile ini bisa digunakan untuk lokasi pekerjaan dengan karakter tanah yang stabil ataupun kokoh dan biasanya digunakan jika keadaan di sekitar lokasi sudah banyak berdiri bangunan – bangunan, sehingga bisa memiliki daya dukung yang besar dengan kedalaman kurang lebih 15 meter. Pondasi bored pile memang banyak diaplikasikan pada tanah dengan karakter yang stabil serta kaku karena bisa membentuk lubang yang stabil dan apabila tanah mengandung air setelah tanah dilubangi menggunakan alat bor, pipa besi dibutuhkan untuk menahan dinding lubang serta kemudian pipa besi tersebut ditarik ke atas ketika proses pengecoran beton dilakukan.

Sementara itu, pada tanah dengan karakter yang keras ataupun batuan lunak, dasar tiang bisa dibuat lebih besar dari ukuran yang ditentukan guna mampu meningkatkan daya tahan dukung ujung tiang. Daya dukung bored pila didapatkan dari daya dukung ujung atau biasa disebut endbiearing capacity di mana daya tersebut didapatkan dari tekanan ujung tiang serta daya dukung geser atau selimut atau friction bearing capacity yang didapatkan dari daya dukung gesek atau gaya adhesi di antara bored pile dengan tanah yang ada di sekitarnya.

Langkah – langkah Pelaksanaan Pondasi Bored Pile

Dalam pemasangan pondasi bored pile, kecanggihan teknologi sangat dibutuhkan dan berperan sangat penting. Pemasangan pondasi bored pile dengan metode yang tepat, praktis, cepat, dan juga aman akan sangat membantu dalam penyelesaian pekerjaan pada suatu proyek konstruksi pembangunan. Lantas bagaimana kah metode atau tahapan dalam proses pekerjaan pondasi bored pile?

  1. Langkah awal yang harus dilakukan pertama adalah site preparation atau persiapan lokasi di mana hal ini diawali dengan mengukur area koordinat tiang bor yang direncanakan serta mengacu pada Bench Mark (BM) yang berada pada lokasi pekerjaan.
  2. Setelah itu, barulah melaksanakan stripping, cut, dan fill yang dilakukan pada lokasi pembuatan tiang bor supaya kinerja peralatan yang digunakan bisa stabil serta efisien, selain itu bisa juga memeprsiapkan akses yang akan dilalui truk mixer dari batching plant menuju lokasi pembuatan tiang bor.
  3. Langkah selanjutnya adalah pemasangan stand pipe, di mana stand pipe ini dipasang dengan ketentuan pusat stand pipe tersebut harus berada pada titik as bangunan pondasi yang sebelumnya sudah disurvey dan pemasangannya dilakukan menggunakan bantuan alat berat seperti excavator.
  4. Dalam proses pemasangan pondasi bored pile, pembuatan drainase atau kolam air yang berfungsi untuk penampungan air bersih juga penting untuk dilakukan.
  5. Hal tersebut dikarenakan air bersih yang ditampung tersebut akan digunakan untuk pekerjaan pengeboran sekaligus untuk menampung air yang bercampur dengan lumpur hasil pengerboran.
  6. Perlu diketahui juga bahwa jarak kolam air juga tidak boleh terlalu dekat dengan lubang pengeboran supaya lumpur dalam air hasil pengeboran tersebut bisa mengendap terlebih dulu sebelum mengalir kembali menuju lubang pengeboran.
  7. Kemudian setting besin bor dan proses pengeboran bisa segera dilakukan atau drilling work.
  8. Ketika proses pengeboran selesai dilakukan, instalasi tulangan serta pipa tremie juga perlu untuk dilakukan, setelah itu masuk dalam tahap pengecoran material beton atau concreting, dan yang terakhir yaitu back filling atau penutupan kembali.

Anda mungkin juga suka...

Artikel Populer