Penyebab Waste Beton yang Tinggi

Pada dasarnya beton adalah salah satu material yang memiliki waste yang lebih susah untuk dikendalikan dan dalam perencanaan, unsure waste ini ditetapkan sekitar 3% sampai 5%. Namun, dalam pelaksanaannya, ketetapan waste beton masih sering terlewati dan sering tidak disadari, sehingga terjadi pembengkakan biaya karena tambahan biaya yang tidak disadari atau hidden cost.

Lantas sebenarnya apa saja penyebab utama terjadinya waste beton ini? Telah banyak penelitian yang menyebutkan bahwa kerugian proyek yang cukup tinggi salah satunya disebabkan oleh waste material yang besar serta tidak terkendali. Kemudian kurangnya pengalaman serta kesadaran mengenai betapa pentingnya mengendalikan waste, menyebabkan terjadinya pembengkakan hidden cost atau biaya yang tak terduga. Oleh karena itu, untuk mengurangi hal tersebut diperlukan perencanaan serta langkah tepat yang bisa menurunkan waste material beton.

Penyebab Terjadinya Waste Beton

Pada dasarnya strategi dalam meminimalisir waste material beton atau mengatasi tingginya waste material beton memang cukup sulit, oleh karena itu dibutuhkan pengkajian dan eksplorasi mengenai terjadinya waste beton. Berikut ini adalah beberapa penyebab yang memungkinkan terjadinya waste material pada beton, diantaranya adalah :

Metode Pengecoran yang Kurang Baik

Penentuan cara pengecoran juga memiliki potensi yang tinggi atas terbuangnya adukan beton segar. Sebagai contoh adalah jika pengecoran kolom lantai tiga menggunakan cara estafet tanpa menggunakan alat serta hanya mengandalkan pengangkutan beton orang ke orang hingga sampai pada lokasi pengecoran, tiap perpindahan tersebut berpeluang besar mengakibatkan terjadinya waste beton, sehingga semakin panjang rantai estafet, semakin besar pula peluang waste yang terjadi.

Waktu Pengecoran yang Tidak Tepat

Kondisi di mana waktu pengecoran yang tidak tepat seperti pengecoran pada jam macet bisa membuat beton yang tiba di lokasi akan mulai mengeras sehingga sulit untuk dituang dan tidak bisa digunakan lagi.’ Hal tersebut disebabkan karena pengecoran di jam macet menjadikan waktu tempuh adukan beton dari lokasi batching plant menuju lokasi pengecoran menjadi lebih lama.

Perencanaan Tenaga Kerja yang Tidak Efektif

Salah satu penyebab waste material beton selanjutnya juga bisa dipengaruhi oleh tenaga kerja yang tidak efektif seperti kurangnya tenaga yang dibutuhkan serta kualitas kerja yang digunakan. Misal saja jika jumlah tenaga kerja sedikit maka peluang terjadinya waste beton juga semakin besar karena minimnya tenaga kerja yang menjaga titik – titik kebocoran dan terbuangnya adukan beton.

Sama halnya dengan kualitas kerja yang tidak sesuai dengan standar, sehingga bekerja dengan ritme yang terburu – buru, kurang hati – hati, melakukan pekerjaan tanpa skema dan perhitungan yang tepat, dan sebagainya, sehingga berakibat pada beton yang terbuang banyak ketika pengecoran dan kualitas hasil mutu beton tidak tercapai dari standar yang sudah ditetapkan.

Perencanaan Uji Beton yang Tidak Sesuai

Perlu diketahui bahwa pembuatan silinder beton untuk kebutuhan pengujian didasarkan pada perencanaan pengujian test beton, sehingga penggunaan peraturan yang tidak tepat atau salah mempersepsikan ketentuan pengujian menjadikan jumlah silinder yang harus dibuat menjadi semakin banyak.

Isi Beton Segar Terlalu Banyak

Isi beton segar yang telalu banyak juga bisa menyebabkan adukan beton segar menjadi lebih mudah tumpah dalam perjalanan dari lokasi batching plant menuju lokasi pengecoran.

Perhitungan Volume Pemesanan yang Over

Inilah mengapa perhitungan volume kebutuhan beton sangat penting untuk dilakukan, supaya pemesanan beton segar bisa dilakukan sesuai dengan perhitungan yang ada dan tidak menjadikan material beton tersebut terbuat secara Cuma – Cuma.

Anda mungkin juga suka...

Artikel Populer