Dalam sebuah proses membangun konstruksi bangunan atau rumah, ada berbagai macam material yang mempunyai fungsinya masing – masing. Berbagai macam bahan tersebut terkadang membuat kesulitan dalam biaya untuk rencana pengeluaran, dan diantara yang paling sulit adalah semen, beton, dan mortar. Meskipun secara tampilan terlihat sama namun setiap bahan bangunan tersebut mempunyai fungsinya masing – masing dalam tahapan sebuah proses pembangunan. Secara singkat berikut adalah pengertian dari masing – masing bahan bangunan tersebut, antara lain :
- Semen atau biasa disebut cement ini adalah bubuk halus yang jika dicampur dengan air akan mengeras, campuran ini biasanya dilakukan dengan skala yang kecil dan sering digunakan dalam campuran gedung.
- Beton adalah campuran dari semen, batu kecil (kerikil) dan pasir yang saat dibasahi atau dikasih air beton ini lebih encer dan tidak pekat, sifatnya sangat kuat dan tahan hingga 30 – 50 tahun yang membuatnya selalu digunakan untuk pembangunan fondasi gedung.
- Mortar merupakan campuran dari semen, batu kapur dan pasri yang saat dicampur dengan air, bahan ini lebih pekat dan kentar jika dibandingkan dengan beton, mortar berguna unutk melekatkan seperti batu bata agar menyatu.
Bahan Bangunan Semen
Semen merupakan material dasar yang selalu ada dalam setiap proses pembangunan sebuah konstruksi bangunan. Pada dasarnya, semen adalah bahan bangunan yang berfungsi sebagai pengikat material lainnya supaya bisa membantuk struktur yang kuat dan kokoh.
Semen tergolong dalam material organik yang terbuat dari kombinasi mineral dan elemen bumi seperti kalsium, batu kapur, besi, silicon, dan aluminium. Seluruh bahan tersebut akan dicampurkan kedalam oven berukuran besar atau bisa disebut dengan kiln, setelah itu digiling hingga halus dan ditambahkan gypsum agar membentuk tepung abu – abu. Jika di tambahkan atau dicampur dengan air maka tepung abu – abu atau semen ini akan padat dan mengeras, hal itu disebut dengan hidrasi yaitu perekatan antara molekul agregat halus.
Bahan campuran beton merupakan gabungan dari agregat seperti pasir atau kerikil, semen, dan air, serta juga material kimia yang lain dengan kadar tertentu. Jika gabungan dari semen maka total massa beton yang terbentuk 10 – 15%, proporsinya sangat bervariasi karena tergantung pada jenis beton yang dibuat. Untuk 60 – 80% akan ditambahkan agregat berupa batu kerikil dan pasir berguna untuk mengisi celah antara struktur beton agar tercipta masa yang keras dan padat. Semua bahan bangunan tersebut akan diaduk dengan air agar semen didalamnya langsung aktif, setelah itu beton akan dituang ke wadah yang disesuaikan dengan jenis bangunan serta tujuan penggunaannya.
Bahan Bangunan Semen Mortar
Mortar adalah bahan bangunan yang juga material utamanya menggunakan semen, sekilas memang mortar hampir sama atau mirip dengan semen, perbedaannya terdapat pada fungsinya yaitu mortar ini berfungsi untuk pengikat antara pasir halus dan kalsium hidroksida. Dengan begitu tekstur mortar ini lebih halus dan tidak sekuat beton, oleh karena itu mortar ini sering digunakan sebagai perekat bahan bangunan seperti granit, batu bata, marmer atau keramik. Mortar sendiri memiliki beberapa macam jenis, antara lain :
- Tile grout adalah bahan bangunan pengisi celah antara keramik.
- Thin bed berfungsi untuk melekatkan bata ringan.
- Tile adhesive berfungi sebagai perekat keramik ke dinding atau lantai.
- Skim coat adalah lapisan terakhir pada dinding yang baru saja dibuat.