Notice: Trying to access array offset on value of type bool in /home/936889.cloudwaysapps.com/wrdaycttfu/public_html/wp-content/plugins/easy-facebook-likebox/instagram/admin/includes/class-esf-insta-skins.php on line 111

Notice: Trying to access array offset on value of type bool in /home/936889.cloudwaysapps.com/wrdaycttfu/public_html/wp-content/plugins/easy-facebook-likebox/facebook/admin/includes/efbl-skins.php on line 126

Deprecated: Array and string offset access syntax with curly braces is deprecated in /home/936889.cloudwaysapps.com/wrdaycttfu/public_html/wp-content/plugins/wp-schema-pro/admin/bsf-core/auto-update/admin-functions.php on line 11
Inilah Komposisi Material Beton yang Kuat dan Kokoh - Megacon Concrete

Inilah Komposisi Material Beton yang Kuat dan Kokoh

Segala infrastruktur jalan dan bangunan saat ini di Indonesia telah menggunakan produk-produk beton berkualitas sebagai penguat atau struktur utama sebagai material konstruksi. Hal ini bukan tanpa sebab jika Indonesia sendiri merupakan negara yang terletak di Ring of Fire, sebuah wilayah yang rentan terkena gempa. Sehingga diperlukan adanya konstruksi yang kokoh dan dapat bertahan ketika terjadi bencana alam, seperti goncangan atau air bah yang mengalir deras.

Terdapat sejumlah metode yang secara umum banyak digunakan pada industri beton, diantaranya adalah metode SNI (standar nasional Indonesia) dan metode ACI (American Concrete Institute). Menurut Standar Nasional Indonesia nomor 03-2847-2002, menyatakan bahwa material beton yang benar-benar mampu dapat menahan kekuatan gempa memiliki kekuatan tekanan minimal 200 kg/cm2 atau setara dengan 20 MPa pada saat proses uji benda silinder. Ada juga salah satu produk material beton yang memiliki kekuatan tekan 241 kg/cm2 = 200/0,83 MPa dan telah melalui proses uji pada benda yang berbentuk kubus.

Oleh karena itu pada proses produksinya, beton memiliki tekanan menurut perbandingan berat yang sudah dikalkulasi berdasarkan total bahan baku yang karakteristik nya telah diamati pada setiap bahan penyusunnya. Sebagaimana pada ketentuan SNI 03-2834-1993 yang sudah ditentukan oleh pemerintah. Jika persyaratan karakteristik material beton telah dipenuhi, maaf bukan tidak mungkin jika beton yang diproduksi akan memiliki keunggulan sebagai berikut:

  • Material beton tahan terhadap aus
  • Perpaduan material beton memiliki tingkat kekentalan yang proporsional, sehingga beton mudah diaduk, dituang dan cepat dipadatkan.
  • Tingkat keawetan produk lebih unggul
  • Produk beton telah memenuhi standarisasi kekuatan minimal yang telah ditetapkan

 

Perpaduan atau Campuran Material Beton SNI

Kekuatan dan daya tahan beton merupakan salah satu fungsi utama dari beton sendiri. Mutu yang dihasilkan oleh beton bisa diraih apabila produk yang digunakan sesuai dengan standar prosedur. Pada dasarnya beton merupakan susunan dari campuran semen hidrolik, semen portland, agregat halus, agregat kasar serta air yang dapat dituangkan pada campuran sebagai tambahan (opsional). Perpaduan atau proses pencampuran beton di atas memiliki pengaruh terhadap produk yang akan dibuat sesuai penggunaannya. Berikut ini beberapa material campuran beton pada umumnya:

 

Kandungan Air

Ada baiknya jika volume air yang akan digunakan pada proses produksi beton tidak terlalu banyak dituangkan. Sebab jika air terlalu banyak dituangkan maka kualitas beton akan semakin menurun. Sejatinya air sendiri adalah material pendukung guna memudahkan proses pengerjaan pembuatan beton. Dengan air campuran beton dapat dicor, dipadatkan dan difinishing sesuai kebutuhan jumlah produksi beton.

 

 

Kandungan Semen

Kegunaan semen sebagai kandungan material beton merupakan sebuah hal yang penting. Sebab kualitas semen yang digunakan juga berdampak pada kualitas produksi beton. Jika anda membutuhkan sebuah produk beton yang memiliki tingkat kekuatan terbaik, tambahkan campuran semen dengan jumlah banyak. Meski demikian, kadar kandungan semen pada beton harus diperhatikan sesuai standar prosedur.

 

Campuran Air dan Semen (FAS)

Yang perlu Anda garis bawahi adalah semakin banyak penggunaan air untuk memberikan campuran semen, maka semakin menurun kualitas beton yang akan anda produksi. Jadi, dapat ditarik kesimpulan bahwa perbandingan antara air dan semen harus dilakukan secara proporsional agar mutu beton dapat ditingkatkan.

Untuk lebih memudahkan proses kalkulasi perbandingan antara semen dan air, maka kita gunakan huruf W untuk mewakili material semen, kemudian huruf C untuk mewakili kandungan air. Dengan demikian didapatlah sebuah rumus sebagai berikut.

FAS= W/C

Dalam hal ini massa jenis air adalah 1 kg per liter bahan semen seberat 3100 kg/m3. Di bawah ini adalah beberapa rasio perbandingan campuran antara air dan semen yang bisa anda terapkan secara langsung sesuai mutu beton yang akan diproduksi. 

  • Pilihan perbandingan pertama, apabila anda memanfaatkan 40 liter air, maka semen yang harus anda tuangkan seberat 40 kg. Dengan demikian, didapatlah sebuah kualitas beton yang memiliki kekuatan tekan sekitar 10 mpa. Tentu saja kualitas beton semacam ini tidaklah layak jika diterapkan pada bahan baku infrastruktur bangunan.
  • Pilihan perbandingan kedua, apabila anda memanfaatkan 30 liter air, maka semen yang harus anda campur kan seberat 40 kg. Dengan demikian, didapatlah sebuah kualitas beton yang memiliki kekuatan tekan hingga 20 mpa. Pada kualitas beton ini sejatinya masih berpotensi untuk digunakan sebagai komponen struktur bangunan. Namun alangkah baiknya jika kualitasnya ditingkatkan lagi.
  • Pilihan perbandingan ketiga, bila anda memanfaatkan 20 liter air, maka bahan semen yang harus anda tuangkan sebanyak 40 kg. Dengan demikian tidak pernah sebuah kualitas beton berkekuatan pekan 35 mpa. Sehingga sangat cocok juga kualitas beton ini ini digunakan pada kebutuhan infrastruktur jalan maupun bangunan-bangunan umum.

 

Perpaduan Agregat (Koral dan Pasir)

Karena percampuran ini tergolong dalam dua jenis, yaitu pasir dan Koral maka anda harus memahami terlebih dahulu apa saja resiko yang akan terjadi bila salah satunya diterapkan. Apabila sebuah foton memiliki banyak campuran pasir maka kualitasnya tidak akan terlalu kuat, meski demikian permukaanya dinilai halus. Sementara untuk pembuatan beton yang memanfaatkan koral dalam jumlah banyak, memiliki kualitas yang sebaliknya dengan penggunaan pasir. Yaitu beton yang memiliki agregat koral akan memiliki kekuatan tinggi namun permukaan nya menjadi lebih kasar.

Dari ulasan di atas dapat disimpulkan bahwa sekumpulan campuran beton perlu Anda amati dengan penuh perhatian. Alangkah baiknya jika anda memenuhi syarat-syarat yang telah ditetapkan sebagai standar SNI. Sehingga kualitas beton yang dihasilkan akan optimal dan berkualitas tinggi. Berikut ini beberapa komposisi yang harus anda perhatikan untuk memperoleh kualitas mutu beton K dengan standarisasi angka tertentu.

No Berat Material (Kg) W/C
Ratio
Total
Berat (Kg)
Mutu
Semen Pasir Kerikil Air
1 247 869 999 215 0,87 2.330,00 K 100
2 276 828 1.012 215 0,78 2.331,00 K 125
3 299 799 1.017 215 0,72 2.330,00 K 150
4 326 760 1.029 215 0,66 2.330,00 K 175
5 352 731 1.031 215 0,61 2.329,00 K 200
6 371 698 1.047 215 0,58 2.331,00 K 225
7 384 692 1.039 215 0,56 2.330,00 K 250
8 406 684 1.026 215 0,53 2.331,00 K 275
9 413 681 1.021 215 0,52 2.330,00 K 300
10 439 670 1.006 215 0,49 2.330,00 K 325
11 448 667 1.000 215 0,48 2.330,00 K 350

Produk beton yang ditawarkan di pasaran kini telah tergolong ke dalam tiga kelas, diantaranya beton kelas beberapa beton yang telah kategorisasi yaitu beton kelas I, kelas II dan kelas III. Pada beton tingkat dasar atau kelas I, proses pemasangannya tidak terlalu struktural. Maka, tim berkeahlian khusus tidak begitu dilibatkan.  Beberapa produk beton yang tergolong ke dalam kelas I, yaitu K-100, K-125, K-150, K-175, K-200,Bo dan B-O.

Sementara untuk beton kelas 2 adalah material beton yang secara umum digunakan pada berbagai kebutuhan struktural. Sehingga sangat dibutuhkan tim berkeahlian khusus ketika proses produksi dilakukan. Beberapa produk beton yang telah terklasifikasi ke dalam beton II diantaranya,K-125, K-175, K-225, K-250, K-275, K-300.

Terakhir, pada beton kelas III secara umum digunakan sebagai komponen terpenting pada infrastruktur dan bangunan-bangunan publik yang sangat tinggi. Dengan demikian, proses tekan yang berlangsung pada bangunan tersebut harus melebihi dari beton K-125. Tidak heran jika proses produksi beton kelas III membutuhkan keterlibatan laboratorium untuk menguji daya tekan beton secara akurat. Beberapa standar beton kelas III yang paling banyak digunakan saat ini, yaitu K-350, K-325, K-375, K-400, K-450, K-500.

Pada situs ini kami menyediakan sejumlah produk berkualitas dengan standar beton K-350. Dengan penuh tanggung jawab, kami akan perhatikan segala proses produksi beton. Setiap produk yang telah kami produksi merupakan susunan dari sistem pracetak atau precast, sehingga tingkat kekuatannya lebih terjaga. Kami menjamin bahwa campuran beton yang telah kami gunakan telah memenuhi aturan SNI 03-2834-2000 yang berisi tentang cara pembuatan rencana campuran beton normal.

Adapun beberapa produk lain yang kami tawarkan kepada anda, diantaranya kanstin, u-ditch, gorong-gorong/buis beton, box culvert, paving block, road barrier beton dan beragam keperluan material untuk proyek Anda. Kami siap melakukan pengiriman hingga ke berbagai daerah. Untuk informasi pemesanan, silahkan hubungi kami.

Anda mungkin juga suka...

Artikel Populer