Teknik & Metode Pengujian Beton

Saat ini sebagian besar proyek konstruksi menggunakan beton sebagai material yang diaplikasikan, beberapa proyek konstruksi tersebut diantaranya adalah pembuatan jalan, pembangunan gedung bertingkat, pembangunan jembatan, dan berbagai macam proyek konstruksi lainnya.

Dalam dunia konstruksi sendiri, beton terbagi menjadi dua kelompok atau dua jenis yaitu beton bertulang dan beton tidak bertulang. Mengingat beton adalah salah satu material vital dalam suatu proyek konstruksi, maka harus dipastikan bahwa seluruh komposisi bahan pembuatnya memiliki kualitas yang baik dan harus melalui tahapan uji kekuatan beton untuk memastikan ketahanan dan kekuatan dari beton tersebut.

Metode Pengujian Beton

Pengujian beton adalah salah satu tahapan yang dilakukan untuk memastikan bahwa beton tersebut sudah layak untuk diaplikasikan dalam proyek konstruksi tersebut. Proses pengujian beton dilakukan dengan mengukur tingkat kekerasan beton menggunakan berbagai macam metode, beberapa metode tersebut diantaranya adalah :

Uji Kuat Tekan Beton (Compression Test)

Pengujian beton yang satu ini dilakukan untuk mengukur kekuatan beton dengan cara memberikan tekanan pada sample beton yang sudah dibuat hingga beton sample beton tersebut hancur dan dari proses inilah data mengenai kuat tekan beton didapatkan. Dalam proses pengujian beton yang satu ini, cetakan beton yang dibutuhkan adalah silinder dengan ukuran 30 cm dan berdiameter 15 cm.

Slump Test

Lanjut pada pengujian beton yang kedua yaitu slump test atau pengujian beton yang dilakukan untuk mengetahui kadar air beton guna mengetahui mutu beton tersebut. Salah satu cara pengujian slump test adalah menggunakan kerucut Abraham.

Uji Core Drill

Uji core drill adalah suatu pengujian yang dilakukan dengan cara mengambil sampel dari beton yang sudah dibuat. Alat yang dilakukan adalah alat core drill, dan ketika proses pengujian ini dilakukan harus berhati – hati dan hindari merusak sruktur dari beton tersebut, dan sampel beton itulah yang kemudian akan diuji crusing test di laboratorium.

Uji core drill adalah salah satu uji beton dengan tingkat akurasi yang tinggi karena beton yang diambil merupakan beton yang sudah jadi pada bangunan, namun pengujian ini juga memiliki resiko yang tinggi karena jika pengambilan sampel dilakukan terlalu dalam akan mengenai tulangan beton. Hal tersebut bisa saja membahayakan struktur beton dan bila terjadi kesalahan bisa berpengaruh pada kekuatan struktur beton.

Hammer Test

Hammer test dilakukan untuk mengukur kekuatan maupun tegangan karakteristik beton, sehingga uji beton dilakukan pada beton yang sudah dibuat. Alat yang digunakan adalah hammer test pada bagian bangunan seperti balok, kolom, hingga plat lantai dan sebelum pengujian dilakukan, permukaan bagian bangunan yang diuji memiliki permukaan yang rata, dan gunakan gerinda ketika permukaan tersebut belum rata.

Secara umum tahap uji beton dengan metode hammer test ini dilakukan di 20 titik dan hasil pengujiannya dianalisa menggunakan stAndar deviasi supaya bisa mengetahui mutu beton.

Ultrasonic Destructive / Pengujian Ultrasonik

Saat ini pengujian ini sudah mulai banyak digunakan meskipun kehadirannya tergolong baru dan pengujiannya dilakukan menggunakan alat ukur kekerasan dengan prinsip gelombang ultrasonic.

Anda mungkin juga suka...

Artikel Populer